Index Labels

Diet karbohidrat, berdampak buruk bagi kesehatan

.
Diet karbohidrat - Bagi para pelaku deit, mengurangi pasokan karbohiodrat, adalah hal yang mungkin diprioritaskan. karna kita ketahui, karbohidrat mampu meningkatkan kadar gula dalam darah dan mendorong pelepasan insulin, hal ini menyebabkan nafsu makan bertambah. jadi upaya mengurangi asupan karbo tubuh, hal ini dipercaya sebagai cara diet cepat dan yang paling lumrah

Dengan waktu yang cukup singkat diet ini mampu memberi hasil. meski demikian, diet ini akan berdampak buruk bagi kesehatan jika dilakukan dengan cara berlebihan. karna kita ketahui segalaha yang instants memiliki dampak yang buruk, termasuk dalam hal diet.

Diet yang ditekankan untuk mengurangi menkonsumsi nasi, kentang dan makanan yang mengandung karbodidrat lainnya. pelaku diet ini, biasanya menekankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi.

diet karbohidrat

Dampak buruk diet karbohidrat

Dengan diet karbo, pelaku mendapatkan hasil dalam waktu yang singkat, karna alasan itu diet jenis ini cukup popular. Bayangkan saja, hanya butuh 2 minggu, Berat badan bisa turun hingga 4.5 kg - 9 kg. Ini karena dengan mengurangi atau menghilangkan asupan karbohidrat, akan menurunkan kadar gula darah, mengurangi pelepasan insulin sehingga selera makan turun drastis, dan akhirnya, membantu berat badan turun lebih cepat.

Sayangnya, menurut para ahli diet ini berbahya bagi tubuh. tubuh akan lemas karena kehilangan banyak air. padahal karbohidrat berfungsi sebagai energi atau bahan bakar saat tubuh beraktivitas. selain energi, dalam karbohidrat juga mengandung vitamin, mineral juga air. dalam kondisi akut, biasanya tekanan darah tidak stabil, kulitpun tampak keriput.

"Tidak makan karbohidrat, berarti Anda juga tidak mendapat asupan serat yang cukup dan kehilangan banyak nutrisi serta antioksidan," jelas Konsultan Fitnes dan Kesehatan Dr Janet Bond Brill, seperti dikutip dari Sheknows.

Dr Janet jug menerangkan, diet karbo mungkin bisa membantu berat badan turun dengan cepat. Tapi hasilnya juga tidak berlangsung lama, biasanya paling lama hanya satu tahun. Jadi, pola diet ini bukanlah strategi yang tepat jika Anda ingin mengontrol berat badan dalam jangka panjang.

Di samping itu, konsumsi protein dan keju yang berlebihan --makanan yang disarankan dalam diet karbo-- akan membuat Anda mengonsumsi kalori berlebih. Tidak hanya itu, diet tinggi protein akan memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh.

"Terlalu banyak konsumsi protein juga menyebabkan tulang kehilangan banyak kalsium dan meningkatkan risiko terkena osteoporosis," ujar Peachy Seiden, ahli nutrisi dari International Culinary School di Art Institute of Ohio.

Pola diet yang benar

Untuk menurunkan berat badan, jangan tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Tapi pilihlah jenis karbohidrat kompleks dengan kandungan glycemic index rendah.

Dikutip dari Livestrong, karbohidrat terbagi jadi dua jenis; yang mudah dan sulit diserap oleh tubuh. Madu, permen, dan makanan olahan dari tepung terigu serta nasi putih termasuk jenis yang mudah diserap tubuh. Karbohidrat ini mampu memberi energi dengan cepat, tapi juga bisa hilang dengan segera.

Sementara sayur, buah, kacang-kacangan, sereal gandumg dan nasi merah mengandung karbohidrat yang sulit diserap tubuh. Sehingga menyediakan cadangan energi lebih lama, membuatnya lebih stabil.

Jika memungkinkan, pastikan selalu menghitung jumlah kalori yang diasup dan dikeluarkan pada tubuh. Jika ingin cepat menurunkan berat badan, konsumsilah kalori lebih sedikit daripada yang Anda gunakan.

Sumber : wolipop.detik.com